Latest Posts

Sabtu, 15 Juli 2017

Penyakit Perkutut

   Perkutut yang dipelihara sebagai burung piaraan dalam sangkar, jarang sakit. Sehingga banyak timbul anggapan, bahwa perkutut tergolong burung yang tahan penyakit.anggapan itu sungguh tidak benar. karena sehatnya burung, semata-mata adalah perhatian dari pemilik terhadap burungnya itu sangat baik, terutama terhadap perawatan kesehatannya.selain itu perkutut yang dipelihara dalam sarang tunggal sangat jarang atau sama sekali tidak pernah kontak dengan burung lain secara langsung, sehingga kemungkinan tertular penyakit dari burung lain sangat kecil. Penularan penyakit lewat sentuhan tangan pun sangat kecil kemungkinannya, karena pemilik juga jarang memegang burungnya secara langsung. Pemilik yang sayang terhadap burung piaraannya, pasti tidak akan memberikan makanan dan minum secara sembarangan, sehingga penularan penyakit lewat makanan dan minuman pun cukup kecil kemungkinannya.
 
     Burung yang sakit bisa merugikan pemiliknya, karena ia tidak mau atau malas manggung.atau kalau mau manggung, suaranya berubah rusak dan tidak jernih seperti biasanya.bisa juga burung itu menjadi cacat seumur hidup, dan kalau penyakitnya parah, bisa mati.burung yang sakit bisa diketahui dengan mengamati penampilan dan tingkah lakunya, serta keadaan kotorannya.beberapa macam penyakit perkutut yang cukup banyak terjadi antara lain:

Stress
     Perkutut yang di bawa ke tempat jauh, misalnya dikirim sebagai dagangan atau mengikuti lomba di luar daerah, bisa terkena stres. stres itu timbul, karena ia terlalu lelah, makan minumnya berlangsung tidak teratur, dan merosot kondisi badannya.
 
     Burung yang dipelihara dirumah pun bisa juga terkena stress, kalau ia mengalami perlakuan atau keadaan yang buruk. kalau burung kaget, dan ketakutan mendengar suara gaduh, mengalami cuaca jelek (terkena hujan dan angin kencang, menderita karena suhu udara berubah ubah secara mendadak),ia juga bisa terkena stress. burung yang stres keadaannya lemah, lesu, tidak banyak bergerak dan malas manggung.
 
     Burung yang sedang mengalami pergantian bulu, bisa juga terkena stress.saat itu bulu badannya sedang rusak dan banyak yang rontok, kondisi badannya lemah, sehingga sangat rawan terhadap penyakit lain.
 
   Burung stres membutuhkan perawatan yang baik, terutama terhadap perawatan kesehatannya.biarkanlah ia beristirahat di tempat yang tenang dengan aman, jangan diganggu.gangguan cuaca buruk bisa diatasi dengan menaruh perkutut di ruangan rumah yang hangat kalau perlu sangkarnya dikerudungi kain untuk menambah kehangatan.perhatikan mutu dan kebersihan makanan dan minumnya. obat anti stres bisa di campurkan dalam air minumnya agar kondisi badannya yang lemah cepat pulih menjadi segar.kalau kebetulan sedang mengalami pergantian bulu, perlakuan yang lebih baik sangat diperlukan.
 
     Burung sehat yang dibawa ke tempat jauh, agar tidak stres, sebaiknya ditaruh dalam sangkar tunggal yang terselubung kain berwarna gelap, dan diangkut dengan menggunakan mobil khusus atau mobil pribadi. boleh juga ia dibawa dengan mempergunakan sangkar kotak terbuat dari karton dan sangkar susun,yang khusus dipakai untuk menaruh perkutut yang akan dibawa ketempat jauh.

Bulu rontok
     Bisa juga rontoknya bulu itu karena salah perawatan atau pemeliharaan.misalnya adanya gangguan penyakit kulit, sedang mengalami masa pergantian bulu, atau menderita penyakit kekurangan unsur tertentu dalam tubuhnya.
 
     Rontok bulu karena penyakit, bisa disebabkan karena kutu, tungau, jamur kulit, atau parasit lain yang merusak bulu dn kulit. pertumbuhan bulunya itu akan kembali normal, kalau biang penyakitnya dibasmi terlebih dahulu,serta rajin menjaga kebersihan sangkarnya. memandikan buung secara berkala dengan ramuan air bersih, daun sirih, dan kembang setaman, lalu menggantangnya dipanas matahari, bisa mencegah kerusakan bulu oleh penyakit luar itu. perlakuan itu bisa membantu proses pergantian bulu,serta membuat bulu perkutut tumbuh lebih indah, dan cemerlang.
 
     Cepat lambatnya proses pergantian bulu itu sangat tergantung oleh berbagai hal di antaranya keadaan kesehatan burung bersangkutan, mutu makanan dan cara perawatan yang diberikan.burung yang gemuk badannya, proses pergantian bulunya umumnya lebih lama dibanding yang badannya normal.pemberian makanan yang cukup jumlahnya dan baik mutunya, sangat membantu pertumbuhan bulu yang rontok agar pulih normal.

Pilek
     Perkutut yang pilek tampak mengkorok (berdiri bulu badannya), mata terpejam seperti mengantuk, hidung berlendir, sering batuk-batuk dan menggeleng-gelengkan kepala, muka bengkak kemerahan.penyakit itu timbul karena cuaca yang jelek (musim pancaroba ), keadan sangkar yang lembab dan kotor, dan pemeliharaan yang kurang baik. burung yang pilek kondisi badannya cepat merosot ,menggigil demam, dan tak mampu hinggap di tenggeran. agar cepat sembuh dan penyakitnya tidak menular pada burung lain yang sehat, pisahkan ia ditempat tersendiri yang bersih dan cukup hangat ruangannya. bersihkan muka dan hidungnya yang berlendir dengan boorwarter, dan obatilah dengan obat antistres dan antibiotik,misalnya Terafit capsul.

Cacingan
     Penyakit cacingan biasanya menyerang perkutut yang masih muda atau bakalan yang baru saja dibeli dari pasar. Penyakit itu timbul karena makanan dan minumannya tercemar telur dan benih cacing.perkutut yang telah lama dipelihara dalam sangkar tunggal jarang terkena cacingan. mungkin karena perawatannya yang baik, sehingga makanan dan minumannya terjamin kebersihannya. umumnya perkutut dewasa lebih tahan terhadap cacingan di banding perkutut yang masih muda.
 
     Perkutut yang cacingan, encer dan bau kotorannya. lama-lama kurus, lemah dn pucat badannya bulunya kusam dan susah terbang. nafsu makannya berkurang dan malas manggung.
 
     Penyakit itu bisa diobati dengan obat cacing dari toko. bisa dipergunakan misalnya combantrin yang 125 mg satu bijinya di bagi menjadi 1/8 bagian.untuk menjaga kesehatannya setiap 2-3 bln sekali perkutut perlu diobat cacing.supaya benih cacing baru yang di dalam tubuhnya itu mati.

Mencret
    Perkutut yang mencret cair kotorannya. kalau warnanya kehijau-hijuan, besar kemungkinan ia terkena kolera. kalau warnanya merah, besar kemungkinan terkena berak darah koksidiosis. kalau warnanya putih, ia terkena berak kapur atau berak putih pullorum. bisa juga penyakitnya itu disebabkan kedinginan, masuk angin, karena kuman-kuman yang berada dalam saluran pencernaan meningkat aktivitasnya sehingga menimbulkan peradangan dan mencret.
 
     Burung yang mencret tampak lesu, kusam bulunya, terkulai sayapnya, basah dan kotor bulu halus dan duburnya. badannya cepat sekali kurus. kalau kebetulan cuaca udara jelek dan kondisi burung jelek penyakit bisa berkembang parah, sehingga kejang-kejang, lumpuh dan kemudian mati.
 
     Kalau penyakitnya belum terlalu parah, ia bisa diobati dengan obat-obatan sulfa. bisa dipergunakan misalnya diavit atau teravit capsul, obat anti mencret yang khusus dipergunakan untuk perkutut dan burung ocehan.
 
     Penyakit mencret itu timbul karena sanitasi lingkungan yang jelek, makanan dan minumannya tercemar kuman penyakit, atau penderita tertular oleh burung liar  yang hinggap di sangkar untuk ikut makan dan minum.pencegahannya , jaga baik-baik kebersihan sangkar dan lingkungannya. makan dan minumnya, serta usahakan janagan sampai burung liar datang mendekati kandang atau sangkar perkutut. 

Pilar dan Cacar burung
     Pilar sebenarnya adalah penyakit cacar pada burung, penyebabnya virus Borreliota avium kalau ia menyerang saluran pernafasan dan rongga mulut, penyakitnya disebut pilar paruh atau diphteri kalau menyerang kulit muka, penyakitnya disebut pilar kulit atau cacar kulit. kalau yang diserang kelopak mata, penyakitnya disebut pilar mata. kalau yang serang kulit pada persendian kaki, penyakitnya di sebut pilar kaki.kalau yang diserang darah, penyakitnya disebut septikemia
 
     Perkutut yang terkena diphteri, lubang hidung dan mulutnya keluar lendir encer seperti ingus burung tampak sesak nafas,bersin-bersin dan menggeleng-gelengkan kepala seperti mau mengeluarkan sesuatu  yang menyumbat saluran pernafasannya. lendir yang mengering warna kuning kotor,baunya busuk, dan kalau dibersihkan pakai air hangat pada kulit bagian dalam rongga mulutnya akan tampak bekas-bekas luka. burung yang mati tampak seperti tercekik, karena saluran pernafasannya tersumbat lendir.
 
     Pilar kulit ditandai dengan bintil-bintil kuning bernanah pada kulit muka atau kulit lain yang tidak ditumbuhi bulu bintil-bintil yang pecah mengeluarkan cairan bercampur adrah, dan luka berupa keropeng-keropeng merah kehitaman. pilar mata ditandai dengan mata bengkak dan tampak merah berair kalau bengkaknya itu membesar dan pecah, mata burung bisa menjadi buta. pilar kaki menyerang persendian kaki sehingga persendian kakinya bengkak dan lumpuh kakinya. burung yang terkena septikemia, biasanya mati mendadak.
 
     Penyakit pilar tidak ada obatnya. penderita yang berhasil sembuh akan menjadi kebal dan tidak akan terserang lagi untuk ke dua kalinya. infeksi sekunder oleh penyakit lain, terutama pada pilar kulit,bisa dibantu penyembuhannya dangan mengolesi luka itu pakai yodium tinctur.obat dioleskan langsung pada luka.
 
     Penyakit pilar mudah sekali tersebar dan menular pada burung lain lewat udara, makanan, minuman atau dengan perantara binatang lain dan manusia. agar perkutut tetap sehat, dicegah burung liar( burung gereja, merpati, ayam )mendekati kandang dan sangkar perkutut dan rajin menjaga kebersihan sangkar atau kandang dan lingkungan sekitarnya dengan baik.

Sabtu, 08 Juli 2017

Gantangan Perkutut

    Hampir semua pemilik perkutut mempunyai gantangan perkutut di rumahnya.Gantangan atau kerekan adalah tiang tempat sangkar burung digantung sampai pada ketinggian tertentu. Fungsinya adalah untuk melatih burung bernyanyi atau manggung.di samping memberi kesempatan burung memperoleh udara segar dan sinar matahari.
 
     Perkutut yang digantang akan merasa gembira menikmati alam sekitarnya, yang memberi suasana lain ketika ditaruh di dalam rumah dan dengan sendirinya ia akan bernyanyi. tanpa di gantang pun sebenarnya perkutut tetap bisa bernyanyi. namun bila berada di atas gantangan ia akan lebih besar meluapkan rasa kegembiraannya.
 
     Ada tiga macam gantangan, berdasarkan bahan yang digunakan. gantangan bambu gantangan besi, dan gantangan dari pohon hidup. Gantangan bambu dan besi bisa diletakkan di sembarang tempat. tetapi akan lebih baik kalau diletakkan di tempat yang tenang, tidak ramai oleh bidingnya bunyi-bunyian dan cukup jauh dari jalan besar namun ada juga orang yang menaruhnya dengan sengaja ditempat yang agak ramai tujuannya untuk melatih burung terbiasa dengan lingkungan sekitarnya.
 
     Gantangan dari bambu dan besi tingginya 8 meter. khusus gantangan bahannya dipilih yang lurus, dan bagian bawah yang ditanam dicat dulu dengan aspal atau yang lainnya agar tak mudah lapuk. jarak antara gantangan berjahuan, sekitar 2 - 3 meter. kalau tempatnya terbatas , gantangan bisa dibuat berselang - seling,ada yang pendek ada yang tinggi.
 
     Gantangan pohon hidup atau gantangan pendek yang terletak dekat pohon, biasanya dipakai untuk menggantung bakalan yang masih sangat muda, agar memberikan suasana yang alami pada burung itu. gantangan terbaik adalah pada dahan pohon karena biasanya perkutut liar manggungnya di pepohonan. akan tetapi gantangan pada pohon ada kelemahannya, yakni:
 
  • Kurang mendapat sinar matahari,sehingga burung mudah terserang penyakit pilar
  • Kalau kurang teliti mengawasinya bisa diganggu semut.
  • Kalau lupa membawa masuk ke dalam rumah, malamnya bisa diganggu tikus pohon. hama itu tidak cuma menyikat makanannya saja, tetapi burungnya juga dimangsa.
 
     Menggantang perkutut dimulai ketika matahari terbit, dan diturunkan pada siang hari sekitar pukul 11.00 - 12.00 burung yang sudah jadi jangan terlalu sering di gantang, maksimal  2 kali seminggu, agar tidak jenuh. tetapi untuk bakalan, boleh digantangan setiap hari, asalkan cuacanya baik dan diturunkan sekitar pukul 11.00

Sabtu, 01 Juli 2017

Memandikan Perkutut

    Seminggu sekali burung perkutut harus dimandikan dengan air bersih yang dicampur dengan remasan daun sirih dan bunga rampai. bunga rampai terdiri dari campuran bunga kenanga, cempaka putih, cempaka kuning, melati, mawar merah, putih dan culan.culan adalah bunga yang aromanya mirip bunga pinang atau kelapa. tempat memandikan adalah baskom atau wadah lain yang cukup lebar.
 
     Agar tidak berontak  sewaktu dimandikan, kedua kaki perkutut dikempit di antara sela-sela jari telunjuk dan ibu jari. kemudian badan burung dicelupkan dalam air pemandian, Sambil sayapnya dikembangkan.Kalau seluruh tubuh telah basa, bulu kepalanya yang masih kering dibasahi air dengan tangan.
 
     Burung yang selesai mandi kembali ditaruh dalam sangkar yang untuk sementara waktu digantung di tempat teduh dulu. ia akan mengepak-ngepakkan sayapnya, dan bulu akan mengering sedikit demi sedikit oleh tiupan angin.baru setelah bulu agak kering, Sangkar dipindah di tiang gantungan yang tidak perlu teduh lagi.
 
     Kalau bakalan perkutut masih sangat muda sekali, penjemurannya jangan terlalu lama cukup sampai bulunya kering betul.
 
     Saat memandikan yang paling baik adalah pada pagi atau sore hari antara pukul 8:30 atau 14.30

Sabtu, 24 Juni 2017

Jamu untuk Perkutut

   Burung perkutut bakalan yang baru mulai belajar berbunyi harus di bantu kegairahan manggungnya dan pembentukan suaranya, agar bening, luwes, dan enak didengar telinga. caranya, secara berkala perkutut dicekoki dengan jamu daun saga dan terasi.
 
     Jamu daun saga baik sekali untuk "membersihkan" suara perkutut, yang tadinya kurang bening.yang dipakai adalah daun muda. daun ini kalau dimakan rasanya agak pahit, tetapi kemudian agak manis. Perkutut yang diberi jamu daun ini, suara anggungnya akan lebih jelas, bersih dan enak didengar.
 
     Jamu ini diberikan dengan memelintir daun saga muda yang masih segar menjadi butiran-butiran kecil sebesar kacang hijau sampai keluar airnya. yang di cekokkan boleh butiran-butiran daun tersebut atau air perasannya. jumlah yang dicekokkan ialah lima sampai tujuh butiran sekali beri jamu itu diberikan setiap minggu sekali.
 
    
   Daun saga yang dimaksud adalah daun tanaman abrusprecatorius,yang di jawa tengah di kenal sebagai sogo telik  daunnya yang mirip daun asem, tetapi lebih tipis dan lebih licin, duduk berseling sebagai anak daun bersirip ganjil.tiap helaian anak daun berbentuk membulat lebar.saga mengandung zat aktif glyxyrrhzin, dan bisa dipakai untuk obat sariawan pada manusia, setelah disedu air panas dan diminum seperti air teh. pada manusia, daun saga juga dipakai sebagai jamu menjernihkan suara serak tenggorokan dan bengkak amandel.
 
     Setelah dua sampai tiga hari dicekoki daun saga, perkutut dicekoki terasi. caranya, terasi juga di pelintir menjadi butiran sebesar kacang hijau,lalu dimasukkan ke dalam mulut perkutut. banyaknya cukup tiga butir sekali beri pemberiannya juga rutin setiap minggu sekali.
 
     Terasi sangat ampuh untuk membentuk suara, meningkatkan gairah manggung, dan menjauhkan perkutut dari ancaman penyakit.

Sabtu, 17 Juni 2017

Perkutut Bakalan

   Banyak orang memelihara perkutut, asal memelihara saja. bakalan yang dibeli tidak pernah atau jarang dipilih secara cermat. Penggemar yang masih baru umumnya kurang tau persyaratan yang diperlukan untuk mendapatkan calo penyanyi yang bermutu. akibatnya, setelah burung dirawat baik-baik dalam waktu cukup lama, ia menjadi kecewa. harapan semula akan mendapatkan burung bersuara merdu, ternyata suaranya kecil, iramanya tidak bagus, anggungannya monoton, sehingga membosankan didengar.
 
     Bagi penggemar yang memiliki cita rasa "seni suara perkutut" yang baik, pengalaman serupa itu jelas tidak menyenangkan. Merawat bakalan sampai menjadi perkutut yang rajin manggung tidaklah muda, karena membutuhkan perhatian, waktu, tenaga, dan biaya yang tidak sedikit. lebih parah lagi kalau bakalan dulu dibeli dengan harga mahal pula.

Perkutut Harus Jantan:
    Perkutut yang rajin berbunyi dan manggung dengan baik hanyalah yang jantan.di alam bebas, anggungan burung jantan diperdengarkan untuk memikat calon pasangan betinanya.
 
     Jadi bakalan yang akan dipilih dan dipelihara sebagai burung penyanyi haruslah yang jantan. Perbedaan kelamin jantan-betina pada perkutut muda, bisa diketahui dengan merabah supitnya (tulang yang terletak di bawah dubur dan di antara pangkal paha).caranya, tubuh burung dipegang dengan tangan kiri, lalu diraba tulang supitnya dengan telunjuk kanan atau ibu jari.kalau bagian supit itu terasa sempit dan keras, tak diragukan lagi, pasti burung jantan kalau terasa renggang dan empuk, pasti burung betina. Selain itu bentuk kepala burung jantan umumnya agak besar, lonjong memanjang, dan betinanya kecil agak membulat.
 
     Mendapatkan burung jantan saja belum cukup. untuk mendapatkan calon penyanyi yang baik masih diperlukan sejumlah persyaratan, antara lain ciri-ciri berdasarkan katuranggan dan ciri mathi. umumnya bakalan perkutut belum berbunyi yang bisa diharapkan jadi burung penyanyi, tanda-tandanya sebagai berikut:

Kepala Perkutut  
   Bentuk agak lonjong memanjang (oval melancip seperti buah pinang muda) matanya bersinar ceriah, terang (warna biru muda atau coklat muda), titik hitam pada bola mata besar, bening. paruh tebal, kukuh, tidak terlalu panjang. lubang hidungnya menonjol tinggi ke atas, lubang hidungnya yang lebar tertutup/terlindungi sayap hidung, bersih 

Leher Perkutut 
   Bentuk leher panjang, bagus, tegak lurus dengan posisi kepala yang terangkat seperti dongaknya ular kobra. pangkal leher mengembang, yang merupakan kantong suara. 

Badan Perkutut  
   Dada bidang, punggung agak bungkuk, dan warna lorek-lorek pada bulu badan lembut kulit ketiak lemas, tidak tegang. bulu sayap panjang.bulu sayap yang pertama besar-besar tiap sayap terdiri dari 21 sampai 25 lembar bulu. perkutut yang sudah bunyi sayapnya nglengsreh. bodi badan singset.
 
Kaki Perkutut 
   Sikap berdirinya sangat kokoh, mantap, dengan capit udang (tulang paha)kanan kiri merapat. jari kaki panjang. sisik kaki kasar, tersusun rapih di bawahdan pada sisik akhir ditutup dengan sebuah sisik besar. warna sisik agak kemerahan,kehitaman, pada telapak kaki bertitik putih.
 
Ekor Perkutut  
   Bulu ekor panjang dan mengumpul, makin ke ujung makin mengecil.tombol ekor alias brutu besar, tinggi meruncing dan mendongak ke depan.
 
     Burung bakalan dengan tanda-tanda seperti di atas, besar harapannya menjadi burung yang rajin manggung nantinya,  kalau betul-betul dirawat dengan baik.
 
     Lebih bagus lagi kalau bakalan yang akan dibeli itu adalah burung yang telah cukup lama dipelihara orang, dan sudah berbunyi. karena yang paling tepat dalam memilih perkutut adalah dengan mendengarkan bunyi suaranya.
 
 

Sabtu, 10 Juni 2017

Cara merawat perkutut

   Merawat perkutut harus dilandasi perasaan kasih sayang, agar burung selalu sehat dan rajin berbunyi seperti yang diharapkan. Perawatan utama berupa pemberian makan.selain harus betul dan bersih. Perkutut umumnya menyukai makanan berupa biji-bijian.
 
     Pemberian makan di kasih berupa millet dan gabah saja atau dengan makanan olahan. bahannya terdiri dari campuran ketan hitam, millet, canary seed, jewawut, dengan bumbu berupa kencur, jahe, bawang putih, madu, kuning telur ayam kampung, lada putih, dan garam dapur beryodium.
 
     Makanan olahan yang telah jadi untuk perkutut bisa di beli di toko makanan burung akan tetapi kalau ingin membuat sendiri, resepnya sebagai berikut:

  • 1 kg millet
  • 2 sampai 3 butir telur,diambil kuningnya
  • 1 kg gabah
  • 2 siung bawang putih
  • 1/4 kg ketan hitam
  • 3 jari tangan jahe
  • 1/4 kg canary seed          
  • 3 jari tangan kencur
  • 1/8 kg jewawut   
  • ½ sendok makan garam
  • 5 sendok makan madu
  • ½ sendok teh lada putih
 Bumbu berupa kencur, jahe, bawang putih, lada putih, dan garam ditumbuk sampai hancur. Kuning telur dikocok sampai mengembang, lalu diberi madu dan dikocok lagi sampai tercampur betul. Setelah madu telur itu tercampur, bumbu yang telah ditumbuk tadi dicampurkan pada telur dan madu, diaduk-aduk sampai rata.
 
     Ketan hitam, millet, gabah, canary seed, dan jewawut, sebelum dicampurkan dicuci bersih dulu di buang yang mengambang lalu ditiriskan, digelar dalam tempeh atau sejenisnya.selanjutnya dijemur sampai kering. Biji-bijian yang sudah kering inilah yang dicampurkan dalam adonan telur madu yang berbumbu tadi.
 
     Bahan dicampur aduk samapai rata, kalau perlu diremas-remas dengan tangan.setelah adonan tercampur betul di gongsong (digoreng tanpa minyak) selama kurang lebih dua menit. Kemudian diangkat dan dituangkan di atas nyiru, untuk diangin-anginkan di tempat teduh sampai kering dan dingin.

Sabtu, 03 Juni 2017

Kehidupan perkutut di alam bebas

   Perkutut umumnya hidup berpasangan. kadang-kadang ada yang sendirian, ada pula yang hidup bergerombol. Mereka mempunyai kebiasaan turun ke tanah di kebun-kebun, tegalan, padang rumput, halaman rumah di dekat hutan untuk mencari makan. makanannya berupa biji-bijian yang berasal dari rerumputan. burung perkutut ini bisa didekati sampai jarak beberapa meter.

   Kalau merasa dirinya terancam, mereka akan terbang cepat.tetapi terbangnya pendek-pendek , walau dapat terbang jauh menempuh jarak yang panjang. Kalau memanggil pasangannya,burung ini mengeluarkan suara pendek berulang-ulang.suara ini dibarengi dengan gerak mengangguk-anggukkan kepala, membuka sayap, mengangkat dan membeberkan ekor, sehingga ujung bawah ekornya yang berwarna putih tampak jelas.

   Di pulau jawa perkutut liar ini berkembang biak antara bulan april-juni. musim pembiakan ditandai dengan kegiatan membuat sarang pada pohon atau semak yang tidak terlalu tinggi dari permukaan tanah . sarang terbuat dari bahan tumbuhan lapisan bawah terdiri dari bahan yang kasar, lapisan atas berupa bahan yang lebih halus.bentuk sarang, kecil, datar. pembangunan sarang dibuat bersama-sama dengan pasangannya.

    Burung Perkutut betina bertelur 2 butir.warna telur putih. bentuk oval, dengan kedua ujung hampir sama besar. berukuran 23 x 17 mm. telur dierami secara bergantian oleh kedua induknya. malam hari pengeraman biasanya dilakukan induk betina.lama pengeraman 2 minggu.
 
     Anak perkutut yang menetas dalam keadaan "prematur", tidak berbulu dan mata masih tertutup kepala lebih besar dibanding ukuran tubuh.belum dapat bergerak, kecuali membuka mulutnya saja. anak perkutut ini dirawat,dijaga dan dilindungi oleh induknya.diberi makan berupa cairan seperti susu yang dihasilkan oleh kedua induknya.cairan ini di sebut pigeon milk.
 
     Dalam memberi makan dilakukan secara aktif. mula-mula anak perkutut memasukkan ujung parunya ke dalam tenggorokan si induk, selanjutnya dengan gerakan-gerakan tertentu si induk memuntahkan isi tembolok yang luruh masuk ke dalam mulut si anak berupa seperti bubur.
 
     Kalau anak perkutut sudah cukup besar, mendapat makanan berupa biji-bijian setengah tercerna yang juga berasal dari tembolok induknya. mengasuh dan memelihara anak serupa ini berlangsung sampai sang anak mampu terbang meninggalkan sarang.
 
     Setelah mampu keluar sarang, bantuan kedua induknya masih tetap diberikan,sampai anaknya benar-benar mampu berdikari. anak yang sudah mantap bisa mencari makan sendiri, berpisah dengan kedua induknya, dan membangun keluarga baru dengan pasangannya.


 

Sabtu, 27 Mei 2017

Tips Memilih Bakalan Perkutut

Cara mudah memilih bakalan perkutut, atau membeli perkutut yang masih standart dalam bunyinya. Bagaimana cara mudah memilih burung perkutut bakalan, dan cara memilih burung perkutut yang jantan serta mempunyai kwalitas yang baik. Kita akan sedikit membahas mengenai cara tepat memilih perkutut bakalan dan cara jitu bagi pemula untuk memilih perkutut.

Biasanya calon pembeli perkutut, baik untuk didengar suaranya atau sebagai untuk lomba, pastinya memilih perkutut yang jantan. Burung Perkutut jantan mempunyai suara nyaring, serta tekanan bass pada suaranya besar, bahkan power-nya besar sehingga kalau berbunyi akan suara terdengar lantang dan stabil. Untuk para penggemar burung perkutut yang masih baru dan awam mengenai burung perkutut, agak sulit untuk bagaimana membedakan antara perkutut jantan dan betina. Apalagi kalau membelinya masih dalam tahap bakalan.

  • Bakalan Burung Perkutut
Tips mudah membedakan perkutut jantan dan betina, cukup simple saja dengan cara melihat supit (tulang di bawah dubur). Kalau supit tersebut rapat atau bisa juga hampir bersentuhan, bisa dipastikan burung perkutut tersebut jantan. Sebaliknya kalau jarak tulang supit burung perkutut tersebut lebar (sekitar 1 cm atau seukuran jari tangan), berarti burung perkutut tersebut betina. Cara ini berlaku jika digunakan setelah piyik menginjak umur empat bulan. Sebelum umur empat bulan supit pada piyik jantan relatif renggang sehingga penggemar perkutut yang awam akan kesulitan menentukan bakalan jantan dengan cara ini. sedikit cara membedakan perkutut jantan dan perkutut betina.

  • Burung Perkutut Jantan dan Betina
Bakalan burung perkutut berumur empat bulan, apalagi kalau sudah di atas 6 bulan, secara alami supit perkutut jantan akan menyempit sehinga mudah membedakannya dengan burung perkutut betina. Selain itu perkutut jantan yang sudah menjelang dewasa juga bisa diketahui dari bentuk bola mata, bentuk kepala, bentuk fisik dan suara. Bola mata perkutut jantan tampak lebih menonjol denga sorot mata yang tajam, sedangkan yang burung perkutut betina tampak sayu dengan sorot mata lemah. Kepala perkutut jantan berukuran lebih besar dan bulat, sedangkan yang betina lebih kecil dan agak lonjong. Ukuran fisik tubuh juga demikian, yang jantan biasanya lebih besar dibandingkan dengan yang betina. suara juga demikian, suara perkutut jantan lebih keras dibandingkan yang betina.

jika kita sudah yakin bahwa burung perkutut tersebut jantan, tetapi tidak ada salahnya kalau kita melihat lagi kesempurnaan supitnya. Supit perkutut dikatakan sempurna kalau panjangnya sama dan letaknya sejajar. Perlu diketahui bahwa tidak jarang ditemukan perkutut jantan yang mempunyai supit panjang sebelah (salah satu lebih pendek dan letaknya kurang sejajar). Perkutut dengan ciri demikian walaupun suaranya bagus umunya kurang disukai penggemar karena dianggap cacat dalam katuranggan, ada cacat dalam tubuhnya.

  • Burung Perkutut Gemuk
Bakalan perkutut yang baru berumur beberapa hari (masih di bawah umur satu bulan) sulit diketahui baik atau tidak. Oleh karena itu, penggemar perkutut jarang yang membeli perkutut pada umur ini. Membeli perkutut yang berumur di bawah satu bulan mempunyai resiko gambling cukup tinggi kecuali kalau sudah diketahui pasangan induk di kandang tersebut telah dikenal sering melahirkan juara. Tidak jarang anakan yang baru menetas langsung dibeli jika dari kandang tersebut sering lahir perkutut juara. Dengan demikian, pembeli lain yang menginginkan anakan dari kandang tersebut harus memesan terlebih dahulu. Dalam dunia perkutut juga ada istilah inden atau booking untuk mendapatkan piyik.

Penggemar perkutut banyak yang memesan anakan perkutut pada peternak yang telah punya nama karena ada jaminan kualitas. Bahkan, untuk menjamin nama baik bird farm-nya ada peternak yang bersedia menukar kalau burung yang kita beli ternyata kualitasnya jelek. Salah satu cara yang aman dalam membeli anakan perkutut yang baru lahir dan belum berbunyi adalah membeli dari peternakan yang sudah dikenal sering melahirkan perkutut juara. Kalau kita membeli piyik dari peternakan yang sering melahirkan juara, kita bisa mengetahui silsilah (garis keturunan) induknya. Kalau induknya bagus dan sering melahirkan anakan juara, bisa dipastikan anakan selanjutnya mempunyai kualitas yang tidak jauh berbeda dengan kakak-kakaknya. Namun untuk membeli burung yang demikian selain harga perkutut cukup tinggi, kita harus antre.

Sedikit tips cara memilih bakalan perkutut dan cara membedakan perkutut jantan serta betina, semoga artikel mengenai burung perkutut bakalan bisa menambah informasi bagi sahabat.

Sabtu, 20 Mei 2017

Latar Suara Burung Perkutut (Air Suara)

Yang dimaksud, bila latar suara burung Perkutut memang bagus, yakni tembus, cowong dan kering, maka otomatis suara depan, tengah dan ujung biasanya akan bagus juga. Dengan demikian ketika memilih piyik jangan terlalu condong ke suara ujung atau suara depan, karena kedua unsur suara tadi suatu ketika bisa hilang saat saat dewasa nanti atau malah bertambah bagus. Biasanya, bila latarnya bagus saat masih piyik, meski saat masih mudah usia itu tak akan muncul suara depannya, saat dewasa akan muncul dengan sendirinya. Demikian juga dengan suara ujungnya, akan mengikuti dengan sendirinya.

"Tetapi kalau bisa, selain latar suaranya bagus, iramanya juga harus bagus juga. Percuma berlatar suara bagus tetapi iramanya nggak karu-karuan", Sebaliknya, meski iramanya bagus, suara depan, tengah dan ujung yahud, tetapi kalau mutu suaranya amburadul juga kesannya masih perlu dipertanyakan lagi. Apalagi bila powernya nggak ada, jelas berbahaya. "Jangan harap bisa dilombakan dan masuk juara saat besar nanti".

Suara tengah menurutnya juga jangan terlalu mewah dan senggang, khawatir patah. Dia lalu menunjuk sejumlah bintang piyik yang selalu masuk ke deretan juara saat mudah usia. Setelah dewasa tak terdengar lagi kiprahnya. "Mungkin saja kecilnya terlalu mewah, begitu besar justru malah patahnya yang dominan".

Suara Perkutut Faktor dari Usia
Bahwasannya kualitas suara perkutut rentan terhadap perubahan juga diakui oleh banyak pakar. Perubahan itu terjadi biasanya mengikuti pertambahan usianya. Tetapi yang paling drastis perubahannya adalah sesaat setelah ganti bulu (ngurak) yakni pada usia 2.5 s/d 3 bulan dan ngurak kedua bulan 6 s/d 7 bulan. "Usia ganti bulu (ngurak), biasanya diikuti dengan perubahan kualitas suara. Saat itulah kita bisa merabah kemana arah dikemudian hari".

Dipergantian bulu pertama, misalnya sesaat setelah bulu baruh tumbuh komplit, yakni diusia sekitar 4 bulan, akan terjadi perubahan kualitas suara. "Kalau mau bagus yah bagus, kalau kurang yah akan kurang nantinya".

Namun demikian, bukan berarti diusia 4 bulan sudah bisa dijadikan patokan, atau sudah tak akan berubah lagi dikemudian hari, karena usia ganti bulu kedua 6 s/d 7 bulan juga akan terjadi lagi perubahan suara. Malah diusia tersebut rawan-rawannya, maksudnya sekali berubah, maka seumur hidup tak akan berubah lagi. Kalau mau bagus, maka seterusnya akan bagus. Sebaliknya bila berubah menjadi jelek, maka selamanya akan jelek.

Karena itu beli perkutut yang paling aman bila umurnya sudah menginjak tujuh bulan. Tak perlu khawatir lagi akan terjadi penurunan kualitas".

Yang dimaksud, bila latar suaranya memang bagus, yakni tembus, cowong dan kering, maka otomatis suara depan, tengah dan ujung biasanya akan bagus juga. Dengan demikian ketika memilih piyik jangan terlalu condong ke suara ujung atau suara depan, karena kedua unsur suara tadi suatu ketika bisa hilang saat saat dewasa nanti atau malah bertambah bagus. Biasanya, bila latarnya bagus saat masih piyik, meski saat masih mudah usia itu tak akan muncul suara depannya, saat dewasa akan muncul dengan sendirinya. Demikian juga dengan suara ujungnya, akan mengikuti dengan sendirinya.

"Tetapi kalau bisa, selain latar suaranya bagus, iramanya juga harus bagus juga. Percuma berlatar suara bagus tetapi iramanya nggak karu-karuan". Sebaliknya, meski iramanya bagus, suara depan, tengah dan ujung yahud, tetapi kalau mutu suaranya amburadul juga kesannya masih perlu dipertanyakan lagi. Apalagi bila powernya nggak ada, jelas berbahaya. "Jangan harap bisa dilombakan dan masuk juara saat besar nanti"

Suara tengah menurutnya juga jangan terlalu mewah dan senggang, khawatir patah. Dia lalu menunjuk sejumlah bintang piyik yang selalu masuk ke deretan juara saat mudah usia. Setelah dewasa tak terdengar lagi kiprahnya. "Mungkin saja kecilnya terlalu mewah, begitu besar justru malah patahnya yang dominan".

Sabtu, 13 Mei 2017

Penilaian Burung Perkutut P3SI

 Suara Dasar Perkutut Harus Tebal, Kering, Bersih dan Jernih

Tata cara penjurian burung perkutut keluaran P3SI (Persatuan, Pelestari, Perkutut Seluruh Indonesia) menyebut, dasar suara atau kwalitas suara burung perkutut harus memiliki unsur tebal, kering, bersih dan jernih. Di kalangan Kongmania, dasar suara atau kwalitas suara ini sering pula disebut dengan istilah air suara. Awam, sejauh ini hanya menengarai dasar suara perkutut ke dalam dua kriteria. Yakni, perkutut bersuara besar dan perkutut bersuara kecil.

Sejatinya, perkutut bersuara besar atau kecil dalam konteks apresiasi keindahan suara perkutut sama-sama memiliki keunggulan. Namun, tren pasar, lagi-lagi mampu membentuk ikon dan menyugesti Kongmania. Perkutut bersuara besar, dianggap lebih unggul dibanding perkutut dengan suara kecil. “Padahal keduanya memiliki keunggulan sendiri, sendiri,”.

Data empiris menunjukkan, banyak perkutut bersuara kecil, asal memiliki unsur tebal, kering, bersih dan jernih, mampu bertengger pada deretan perkutut kampiun dengan poin tinggi. Begitu pula sebaliknya. Unsur tebal, bermakna bahwa suara perkutut itu memiliki vocal yang jelas dan tegas. Kongmania biasa menyebut dengan istilah cowong. Jika dirasa dengan takaran indera pendengaran, suara itu terdengar mantap, tembus ke jantung serta menyisakan gaung atau gema panjang.

Ibarat, besi, perkutut dengan latar suara tebal itu laiknya besi baja berbentuk bulat dan panjang.
Perkutut dengan suara kering, bermakna tidak basah. Komunitas Jawa memberikan istilah perkutut bersuara kering ini dengan kata “bedah karang”. Mampu menembus apresiasi keindahan rasa hingga ke relung jiwa.

Jika suara itu diibaratkan anak panah, suara perkutut yang memiliki unsur kering ini, laiknya anak panah yang melesat dari busur kemudian ujungnya langsung menancap tembus focus titik bidik.

Teknik membedakan antara perkutut bersuara kering dan tidak ini, bisa dilakukan dengan menggantang beberapa ekor kutut. Saat, mereka berbunyi bersamaan, perkutut yang mampu menembus suara perkutut lain itulah, sesungguhnya perkutut berunsur suara kering.

Hanya musti diakui, tren pasar perkutut era kini cenderung menempatkan perkutut dengan suara besar dengan bandrol tinggi, dibanding perkutut berlatar suara kecil. Deretan perkutut jawaran nasional peraih poin tertinggi, 90 persen didominasi perkutut bersuara besar.

Fakta berbicara, perkutut dengan suara besar, jika memiliki kriteria tebal, kering, bersih dan jernih, terbukti mampu menghipnotis dewan juri dan peserta lomba. “Gemanya (perkutut bersuara besar), memenuhi lapangan dan meninggalkan kesan”

Unsur ketiga pada klausul kualitas suara perkutut adalah bersih dan jernih.

Sabtu, 06 Mei 2017

Suara Perkutut Berdasarkan Bentuk Badannya

 Suara Perkutut Berdasarkan Bentuk Badannya

1. Bentuk Leher panjang pada perkutut akan menghasilkan volume suara yang besar (kelas A); leher pendek pada perkutut akan memberikan suara kelas C. Tenggorokan mereka merupakan bagian penting bagi perkutut untuk membuat suara, ketika perkutut manggung, tenggorokan mereka akan membesar dan meniup udara dari dalam.

2. Perkutut yang memiliki bentuk hidung seperti hidung burung dara memiliki volume suara besar.

3. Ada garis tengah pada paruh burung perkutut, burung yang terdapat garis tebal pada paruhnya, memiliki suara ujung (kung) yang pendek, burung yang terdapat garis tipis di paruhnya, memiliki suara ujung (kung) yang panjang.

4. Volume suara kecil perkutut biasanya ditemukan pada burung perkutut yang memiliki paruh bagian atas lebih pendek daripada paruh bawah. Dan jika perkutut memiliki paruh simetris dan berukuran besar, itu akan memberikan suara kering tapi besar. Periksa baik-baik lidah perkutut, perkutut yang berlidah kecil biasanya kelas A dan perkutut lidah besar adalah kelas C.

5. Hal ini jarang ditemukan bahwa perkutut dengan tubuh kecil memiliki suara kelas A, tapi dengan tubuh besar banyak burung perkutut dapat memiliki suara class C dan beberapa memiliki suara class A tetapi ini tergantung pada garis genetik.

6. Perkutut dengan paruh yang memiliki bentuk baik dan ukuran paruhnya besar, setiap ujung paruh atas dan bawah sesuai dengan benar, serta memiliki lubang hidung panjang akan memberikan suara yang bagus.

7. Otot dada pada perkutut juga penting untuk diperhatikan, dapat memberi tahu kemampuan mereka untuk Kuuung (suara ujung) yang panjang. Perkutut yang sehat biasanya memiliki dada penuh dan luas. Mereka bisa mengeluarkan suara yang jernih.

8. Lihat bulu-bulu pada kedua sayap mereka, jika garis pada bulu satu jalur ( in-line). Ini berarti merpati ini memiliki perilaku agresif dan tidak takut dengan perkutut lainnya dalam artian memiliki mental yang bagus.

Sabtu, 29 April 2017

Tips Persiapan Lomba Untuk Perkutut

Jika anda memiliki burung perkutut yang sebelumnya sudah anda persiapkan sebagai burung lomba maka tentunya anda harus bisa memberi perhatian lebih terutama pada perawatan dan persiapan khusus karena burung harus bisa bersuara dengan baik dan optimal pada saat lomba.

Untuk para penggemar burung terutama untuk burung perkutut, merupakan suatu kebanggaan jika bisa memiliki burung yang bisa memenangkan suatu perlombaan.

Namun tentunya tidak mudah untuk bisa memiliki burung perkutut kaliber lomba karena hal ini membutuhkan perhatian ekstra dan usaha yang keras.

Kecuali jika anda mau mengeluarkan uang yang lebih banyak untuk membeli burung perkutut yang “sudah jadi” dan berpengalaman dalam menghadapi lomba burung.

Tidak ada patokan pasti mengenai berapa harga perkutut kaliber lomba, namun bisa dipastikan biasanya dijual dengan harga yang sangat mahal.

Untuk harga perkutut kaliber juara lomba kelas piyik biasanya dijual dengan harga mulai dari 5 juta rupiah sampai 20 juta rupiah.
Untuk harga perkutut kaliber juara lomba kelas dewasa junior biasanya dijual dengan harga mulai dari 25 juta rupiah sampai 150 juta rupiah.

Sedangkan untuk harga perkutut kaliber juara lomba kelas dewasa senior biasanya dijual dengan harga mulai dari 100 juta rupiah sampai 1 miliar rupiah dan semua harga tersebut masih bisa berubah tergantung dari prestasi dan kualitas suara burung yang bersangkutan.

Pada saat ini minat dari masyarakat terhadap burung perkutut masih bisa dibilang sangat tinggi yang kemungkinan besar disebabkan oleh harganya yang sangat menggiurkan.

Tentunya memelihara burung perkutut bisa dijadikan sebagai hobi yang yang menyenangkan karena bisa dijadikan sebagai usaha sampingan selain untuk menghilangkan stres.

Burung perkutut yang sedang jadi tren pada saat ini adalah burung perkutut dengan tipe volume yang besar.
Ada juga perkutut lain yang juga mendominasi lomba untuk kelas dewasa senior.

Pada saat ini tipe suara burung yang sering dilombakan adalah perkutut yang step suaranya jalan minimum sari dobel. Sedangkan untuk step yang sedang tren adalah jalan dobel-dobel plus, dengan volume suara yang besar serta ujung yang panjang ndelosor.

Jika anda ingin menyiapkan perkutut untuk lomba maka anda harus bisa memberikan perhatian yang lebih karena memang membutuhkan persiapan dan perawatan khusus supaya perkutut mau mengeluarkan bunyi dengan optimal pada saat lomba.

Berikut ini adalah Persiapan Lomba untuk Perkutut diantaranya :
Untuk setiap hari berikan perkutut anda makan dan minum secukupnya dengan takaran satu kali pemberian minum atau untuk satu hari habis. Sedangkan untuk pemberian makan, yang diperlukan seperti biasa. Namun ada baiknya jika makanan sudah diberikan tambahan jamu-jamuan seperti telor bebek, jahe, kencur, garam, lada, daun katuk, daun saga dan bawang putih.

Bahan pakan yang baik untuk persiapan lomba perkutut adalah gabah putih dengan sedikit millet.
Jika sudah memasuki cuaca dingin maka sebaiknya pemberian pakan sudah diberikan tambahan makanan seperti ketan hitam dan godem.

Millet putih dan gabah putih adalah makanan rutin setiap hari perkutut dengan jumlah perbandingan komposisi sebesar 1 banding 7, yaitu 1 butir millet putih dicampur dengan 7 butir gabah putih. Setelah itu anda bisa membiasakan untuk menjemur perkutut anda ataupun dengan latihan burung setidaknya 4 kali dalam seminggu. Waktu yang baik untuk melakukan latihan adalah pada pagi hari dan sore hari atau bisa juga pada pagi hari saja.

Jenis penjemuran yang bisa anda lakukan harus disesuaikan dengan usia burung Perkutut serta kelas pertandingan yang akan anda ikuti nantinya. Untuk perkutut piyik yang berusia 5 bulan bisa digantung sedangkan untuk piyik yang berusia di atas 6 bulan bisa dikerek setengah tiang ataupun satu tiang penuh.

Pada -1 H lomba anda bisa memandikan perkutut di pagi hari dengan menggunakan air bekas cucian beras yang sebelumnya sudah dicampur dengan sampo untuk burung atau bisa juga dengan menggunakan remasan air daun sirih. Hanya saja, untuk memandikan burung perkutut sebaiknya hanya dilakukan pada burung perkutut yang berusia 100 hari (3 bulan) ke atas.
Setelah memandikan perkutut anda bisa memberikan perkutut anda jamu yang sudah sesuai dengan dosisnya. Namun pemberian jamu ini tidak boleh dilakukan dengan sembarangan dan hanya boleh dilakukan pada perkutut yang sudah berusia dua bulan ke atas.