Sabtu, 24 Juni 2017

Jamu untuk Perkutut

   Burung perkutut bakalan yang baru mulai belajar berbunyi harus di bantu kegairahan manggungnya dan pembentukan suaranya, agar bening, luwes, dan enak didengar telinga. caranya, secara berkala perkutut dicekoki dengan jamu daun saga dan terasi.
 
     Jamu daun saga baik sekali untuk "membersihkan" suara perkutut, yang tadinya kurang bening.yang dipakai adalah daun muda. daun ini kalau dimakan rasanya agak pahit, tetapi kemudian agak manis. Perkutut yang diberi jamu daun ini, suara anggungnya akan lebih jelas, bersih dan enak didengar.
 
     Jamu ini diberikan dengan memelintir daun saga muda yang masih segar menjadi butiran-butiran kecil sebesar kacang hijau sampai keluar airnya. yang di cekokkan boleh butiran-butiran daun tersebut atau air perasannya. jumlah yang dicekokkan ialah lima sampai tujuh butiran sekali beri jamu itu diberikan setiap minggu sekali.
 
    
   Daun saga yang dimaksud adalah daun tanaman abrusprecatorius,yang di jawa tengah di kenal sebagai sogo telik  daunnya yang mirip daun asem, tetapi lebih tipis dan lebih licin, duduk berseling sebagai anak daun bersirip ganjil.tiap helaian anak daun berbentuk membulat lebar.saga mengandung zat aktif glyxyrrhzin, dan bisa dipakai untuk obat sariawan pada manusia, setelah disedu air panas dan diminum seperti air teh. pada manusia, daun saga juga dipakai sebagai jamu menjernihkan suara serak tenggorokan dan bengkak amandel.
 
     Setelah dua sampai tiga hari dicekoki daun saga, perkutut dicekoki terasi. caranya, terasi juga di pelintir menjadi butiran sebesar kacang hijau,lalu dimasukkan ke dalam mulut perkutut. banyaknya cukup tiga butir sekali beri pemberiannya juga rutin setiap minggu sekali.
 
     Terasi sangat ampuh untuk membentuk suara, meningkatkan gairah manggung, dan menjauhkan perkutut dari ancaman penyakit.

Sabtu, 17 Juni 2017

Perkutut Bakalan

   Banyak orang memelihara perkutut, asal memelihara saja. bakalan yang dibeli tidak pernah atau jarang dipilih secara cermat. Penggemar yang masih baru umumnya kurang tau persyaratan yang diperlukan untuk mendapatkan calo penyanyi yang bermutu. akibatnya, setelah burung dirawat baik-baik dalam waktu cukup lama, ia menjadi kecewa. harapan semula akan mendapatkan burung bersuara merdu, ternyata suaranya kecil, iramanya tidak bagus, anggungannya monoton, sehingga membosankan didengar.
 
     Bagi penggemar yang memiliki cita rasa "seni suara perkutut" yang baik, pengalaman serupa itu jelas tidak menyenangkan. Merawat bakalan sampai menjadi perkutut yang rajin manggung tidaklah muda, karena membutuhkan perhatian, waktu, tenaga, dan biaya yang tidak sedikit. lebih parah lagi kalau bakalan dulu dibeli dengan harga mahal pula.

Perkutut Harus Jantan:
    Perkutut yang rajin berbunyi dan manggung dengan baik hanyalah yang jantan.di alam bebas, anggungan burung jantan diperdengarkan untuk memikat calon pasangan betinanya.
 
     Jadi bakalan yang akan dipilih dan dipelihara sebagai burung penyanyi haruslah yang jantan. Perbedaan kelamin jantan-betina pada perkutut muda, bisa diketahui dengan merabah supitnya (tulang yang terletak di bawah dubur dan di antara pangkal paha).caranya, tubuh burung dipegang dengan tangan kiri, lalu diraba tulang supitnya dengan telunjuk kanan atau ibu jari.kalau bagian supit itu terasa sempit dan keras, tak diragukan lagi, pasti burung jantan kalau terasa renggang dan empuk, pasti burung betina. Selain itu bentuk kepala burung jantan umumnya agak besar, lonjong memanjang, dan betinanya kecil agak membulat.
 
     Mendapatkan burung jantan saja belum cukup. untuk mendapatkan calon penyanyi yang baik masih diperlukan sejumlah persyaratan, antara lain ciri-ciri berdasarkan katuranggan dan ciri mathi. umumnya bakalan perkutut belum berbunyi yang bisa diharapkan jadi burung penyanyi, tanda-tandanya sebagai berikut:

Kepala Perkutut  
   Bentuk agak lonjong memanjang (oval melancip seperti buah pinang muda) matanya bersinar ceriah, terang (warna biru muda atau coklat muda), titik hitam pada bola mata besar, bening. paruh tebal, kukuh, tidak terlalu panjang. lubang hidungnya menonjol tinggi ke atas, lubang hidungnya yang lebar tertutup/terlindungi sayap hidung, bersih 

Leher Perkutut 
   Bentuk leher panjang, bagus, tegak lurus dengan posisi kepala yang terangkat seperti dongaknya ular kobra. pangkal leher mengembang, yang merupakan kantong suara. 

Badan Perkutut  
   Dada bidang, punggung agak bungkuk, dan warna lorek-lorek pada bulu badan lembut kulit ketiak lemas, tidak tegang. bulu sayap panjang.bulu sayap yang pertama besar-besar tiap sayap terdiri dari 21 sampai 25 lembar bulu. perkutut yang sudah bunyi sayapnya nglengsreh. bodi badan singset.
 
Kaki Perkutut 
   Sikap berdirinya sangat kokoh, mantap, dengan capit udang (tulang paha)kanan kiri merapat. jari kaki panjang. sisik kaki kasar, tersusun rapih di bawahdan pada sisik akhir ditutup dengan sebuah sisik besar. warna sisik agak kemerahan,kehitaman, pada telapak kaki bertitik putih.
 
Ekor Perkutut  
   Bulu ekor panjang dan mengumpul, makin ke ujung makin mengecil.tombol ekor alias brutu besar, tinggi meruncing dan mendongak ke depan.
 
     Burung bakalan dengan tanda-tanda seperti di atas, besar harapannya menjadi burung yang rajin manggung nantinya,  kalau betul-betul dirawat dengan baik.
 
     Lebih bagus lagi kalau bakalan yang akan dibeli itu adalah burung yang telah cukup lama dipelihara orang, dan sudah berbunyi. karena yang paling tepat dalam memilih perkutut adalah dengan mendengarkan bunyi suaranya.
 
 

Sabtu, 10 Juni 2017

Cara merawat perkutut

   Merawat perkutut harus dilandasi perasaan kasih sayang, agar burung selalu sehat dan rajin berbunyi seperti yang diharapkan. Perawatan utama berupa pemberian makan.selain harus betul dan bersih. Perkutut umumnya menyukai makanan berupa biji-bijian.
 
     Pemberian makan di kasih berupa millet dan gabah saja atau dengan makanan olahan. bahannya terdiri dari campuran ketan hitam, millet, canary seed, jewawut, dengan bumbu berupa kencur, jahe, bawang putih, madu, kuning telur ayam kampung, lada putih, dan garam dapur beryodium.
 
     Makanan olahan yang telah jadi untuk perkutut bisa di beli di toko makanan burung akan tetapi kalau ingin membuat sendiri, resepnya sebagai berikut:

  • 1 kg millet
  • 2 sampai 3 butir telur,diambil kuningnya
  • 1 kg gabah
  • 2 siung bawang putih
  • 1/4 kg ketan hitam
  • 3 jari tangan jahe
  • 1/4 kg canary seed          
  • 3 jari tangan kencur
  • 1/8 kg jewawut   
  • ½ sendok makan garam
  • 5 sendok makan madu
  • ½ sendok teh lada putih
 Bumbu berupa kencur, jahe, bawang putih, lada putih, dan garam ditumbuk sampai hancur. Kuning telur dikocok sampai mengembang, lalu diberi madu dan dikocok lagi sampai tercampur betul. Setelah madu telur itu tercampur, bumbu yang telah ditumbuk tadi dicampurkan pada telur dan madu, diaduk-aduk sampai rata.
 
     Ketan hitam, millet, gabah, canary seed, dan jewawut, sebelum dicampurkan dicuci bersih dulu di buang yang mengambang lalu ditiriskan, digelar dalam tempeh atau sejenisnya.selanjutnya dijemur sampai kering. Biji-bijian yang sudah kering inilah yang dicampurkan dalam adonan telur madu yang berbumbu tadi.
 
     Bahan dicampur aduk samapai rata, kalau perlu diremas-remas dengan tangan.setelah adonan tercampur betul di gongsong (digoreng tanpa minyak) selama kurang lebih dua menit. Kemudian diangkat dan dituangkan di atas nyiru, untuk diangin-anginkan di tempat teduh sampai kering dan dingin.

Sabtu, 03 Juni 2017

Kehidupan perkutut di alam bebas

   Perkutut umumnya hidup berpasangan. kadang-kadang ada yang sendirian, ada pula yang hidup bergerombol. Mereka mempunyai kebiasaan turun ke tanah di kebun-kebun, tegalan, padang rumput, halaman rumah di dekat hutan untuk mencari makan. makanannya berupa biji-bijian yang berasal dari rerumputan. burung perkutut ini bisa didekati sampai jarak beberapa meter.

   Kalau merasa dirinya terancam, mereka akan terbang cepat.tetapi terbangnya pendek-pendek , walau dapat terbang jauh menempuh jarak yang panjang. Kalau memanggil pasangannya,burung ini mengeluarkan suara pendek berulang-ulang.suara ini dibarengi dengan gerak mengangguk-anggukkan kepala, membuka sayap, mengangkat dan membeberkan ekor, sehingga ujung bawah ekornya yang berwarna putih tampak jelas.

   Di pulau jawa perkutut liar ini berkembang biak antara bulan april-juni. musim pembiakan ditandai dengan kegiatan membuat sarang pada pohon atau semak yang tidak terlalu tinggi dari permukaan tanah . sarang terbuat dari bahan tumbuhan lapisan bawah terdiri dari bahan yang kasar, lapisan atas berupa bahan yang lebih halus.bentuk sarang, kecil, datar. pembangunan sarang dibuat bersama-sama dengan pasangannya.

    Burung Perkutut betina bertelur 2 butir.warna telur putih. bentuk oval, dengan kedua ujung hampir sama besar. berukuran 23 x 17 mm. telur dierami secara bergantian oleh kedua induknya. malam hari pengeraman biasanya dilakukan induk betina.lama pengeraman 2 minggu.
 
     Anak perkutut yang menetas dalam keadaan "prematur", tidak berbulu dan mata masih tertutup kepala lebih besar dibanding ukuran tubuh.belum dapat bergerak, kecuali membuka mulutnya saja. anak perkutut ini dirawat,dijaga dan dilindungi oleh induknya.diberi makan berupa cairan seperti susu yang dihasilkan oleh kedua induknya.cairan ini di sebut pigeon milk.
 
     Dalam memberi makan dilakukan secara aktif. mula-mula anak perkutut memasukkan ujung parunya ke dalam tenggorokan si induk, selanjutnya dengan gerakan-gerakan tertentu si induk memuntahkan isi tembolok yang luruh masuk ke dalam mulut si anak berupa seperti bubur.
 
     Kalau anak perkutut sudah cukup besar, mendapat makanan berupa biji-bijian setengah tercerna yang juga berasal dari tembolok induknya. mengasuh dan memelihara anak serupa ini berlangsung sampai sang anak mampu terbang meninggalkan sarang.
 
     Setelah mampu keluar sarang, bantuan kedua induknya masih tetap diberikan,sampai anaknya benar-benar mampu berdikari. anak yang sudah mantap bisa mencari makan sendiri, berpisah dengan kedua induknya, dan membangun keluarga baru dengan pasangannya.