Selasa, 28 Februari 2017

Jewawut , makanan burung perkutut

Jewawut merupakan salah satu tanaman pangan. Tanaman milet (sejenis serealia berbiji kecil) ini pernah menjadi makanan pokok di berbagai negara di dunia (termasuk beberapa daerah di Indonesia) sebelum budidaya padi dikenal. Sayangnya, Jawawut atau Jewawut mulai dilupakan dan terabaikan. Padahal tanaman pangan ini memiliki kandungan nutrisi (protein dan kalsium) yang lebih baik ketimbang beras.
OMG Perkutut
Biji Jewawut
Dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Foxtail Millet, Dwarf Setaria, dan Foxtail Bristle Grass. Sedangkan nama latin tanaman ini adalah Setaria italica (L.) P.Beauv. Nama ilmiah ini memiliki banyak nama sinonim seperti Alopecurus caudatus Thunb., Chaetochloa germanica (Mill.) Smyth, Chamaeraphis italica (L.) Kuntze, Echinochloa erythrosperma Roem. & Schult., Ixophorus italicus (L.) Nash, Oplismenus intermedius (Hornem.) Kunth, Panicum chinense Trin., Panicum germanicum Mill., Panicum italicum L., Paspalum germanicum (Mill.) Baumg., Pennisetum macrochaetum J.Jacq., Setaria globulare J. Presl, Setaria panis Jess., Setariopsis italica (L.) Samp., dan lain-lain.
Jawawut merupakan jenis tanaman pangan yang telah dibudidayakan sejak tahun 5000 Sebelum Masehi di Cina dan 3000 SM di Eropa. Diduga Jewawut tersebar di Indonesia sudah sejak 3000-an tahun silam yang dibawa oleh masyarakat Tiongkok saat bermigrasi.

Jawawut (Setaria italica (L.) P.Beauv.) merupakan tanaman golongan rumput. Tumbuh semusim. Rumpunnya rapat dengan tinggi sekitar 60-120 cm. Memiliki perakaran yang rapat rapat, dengan akar tunjang yang muncul dari buku paling bawah. Batang tegak, ramping, kadang-kadang bercabang, membentuk malai dari pucuk bagian bawah. Daunnya tunggal, berseling, berbentuk garis atau pita dengan panjang antara 16-32 cm dan lebar  1,5-2,5 cm. Di bagian ujung daun  meruncing.

Perbungaan Jawawut berupa malai menyerupai bulir dengan panjang antara 8-18 cm. Tangkai malai sepanjang 25-30 cm, tegak atau melengkung. Bulirnya kecil, hanya sekitar 3mm diameternya, bahkan ada yang lebih kecil. Warna bulir beraneka ragam, mulai dari hitam, ungu, merah, sampai jingga kecoklatan.
Jewawut tumbuh di daerah semi kering dengan masa pertumbuhan sekitar 3-4 bulan. 
OMG Perkutut
Tanaman Jewawut
Kurang tahan terhadap genangan dan rentan terhadap periode musim kering yang lama. Di daerah tropis, tanaman ini dapat tumbuh hingga ketinggian 2000 meter dpl. Tanaman pangan ini dapat tumbuh baik pada pelbagai jenis tanah, mulai tanah berpasir hingga tanah liat yang padat. Bahkan tetap tumbuh pada tanah miskin hara atau tanah pinggiran sekalipun.

Jewawut atau Juwawut pernah menjadi bahan pangan penting di Asia, Eropa bagian tenggara, dan Afrika bagian utara. Proses pengolahannya seperti cara pengolahan padi menjadi beras hingga nasi. Terkadang bulir-bulirnya dihaluskan menjadi tepung terlebih dahulu.

Padahal berbagai studi mengungkapkan kandungan nutrisi Juwawut lebih baik dibanding jagung dan beras. Kandungan gizi yang dipunyainya meliputi karbohidrat 84,2%, protein 10,7%, lemak 3,3%, serat 1,4%, Ca 37 mg, Fe 6,2 mg, vitamin C 2,5, vitamin B1 0,48, dan vitamin B2 0,14.

Selain sebagai bahan makanan, Jawawut pun kerap dipergunakan sebagai pakan ternak (daunnya) dan sebagai pakan burung.

Sayangnya, kini budidaya Juwawut semakin sedikit. Bahkan telah menjadi tanaman yang sulit ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Padahal dengan kekayaan nutrisi yang dikandungnya, Jawawut akan dapat menopang ketahanan pangan di Indonesia. Bukannya sekedar menjadi pakan burung atau bahkan terabaikan keberadaannya.

0 komentar:

Posting Komentar