Jamu untuk Perkutut
Burung perkutut bakalan yang
baru mulai belajar berbunyi harus di bantu kegairahan manggungnya
dan pembentukan suaranya,
agar bening, luwes, dan enak didengar telinga. caranya, secara
berkala perkutut dicekoki
dengan jamu daun saga dan terasi.
Daun saga yang dimaksud adalah daun tanaman abrusprecatorius,yang
di jawa tengah di kenal sebagai
sogo telik daunnya yang mirip daun asem, tetapi lebih
tipis dan lebih licin, duduk berseling sebagai anak
daun bersirip ganjil.tiap helaian anak daun berbentuk membulat lebar.saga
mengandung zat aktif glyxyrrhzin, dan bisa dipakai untuk obat
sariawan pada manusia, setelah
disedu air panas dan diminum seperti air teh. pada manusia, daun saga
juga dipakai sebagai
jamu menjernihkan suara serak tenggorokan dan bengkak amandel.
Jamu daun saga baik sekali untuk "membersihkan" suara perkutut, yang
tadinya kurang bening.yang dipakai adalah daun muda. daun ini kalau
dimakan rasanya agak pahit, tetapi kemudian agak manis. Perkutut yang diberi jamu daun ini, suara anggungnya akan lebih jelas,
bersih dan enak didengar.
Jamu ini diberikan dengan memelintir daun saga muda yang masih segar
menjadi butiran-butiran kecil
sebesar kacang hijau sampai keluar airnya. yang di cekokkan
boleh butiran-butiran daun tersebut
atau air perasannya. jumlah yang dicekokkan ialah lima sampai tujuh
butiran sekali beri jamu
itu diberikan setiap minggu sekali.
Setelah dua sampai tiga hari dicekoki daun saga, perkutut dicekoki terasi.
caranya, terasi juga
di pelintir menjadi butiran sebesar kacang hijau,lalu dimasukkan ke dalam
mulut perkutut. banyaknya
cukup tiga butir sekali beri pemberiannya juga rutin setiap
minggu sekali.
Terasi sangat ampuh untuk membentuk suara, meningkatkan gairah manggung,
dan menjauhkan perkutut dari ancaman penyakit.